FILUM
ECHINODERMATA
KARAKTERISTIK BIOLOGI TERIPANG
KLASIFIKASIH
Kerajaan : animalia
Filum :
echinodermata
Upafilum :
echinozoa
Kelas : holothuroidea
Genus :
holothuria
Spesies :
holothuria indica
Teripang
atau trepan atau timun laut adalah istilah yang diberikan untuk hewan
invertebrate .
Teripang adalah hewan yang bergerak
lambat, hidup pada dasar subrat pasir, lumpur pasiran maupun lingkungan
terumbu. Teripan merupakan komponene penting dalam rantai makanan di terumbuh
karang dan ekosistem asosiasinya pada bagian tingkat struktur pakan (tropic
levels).
-
Bentuk tubuh menyerupai mentimun yang
berkulit lunak
-
Tidak mempunyai lengan dan duri
mereduksi menjadi spikula
-
Daya regenerasi tinggi
-
Berwarna hitam coklat dan hijau
-
Dilengkapi alat pembelaan diri berupa
zat perekat yang dihasilkan dari anullus
-
Mulut dan anus terletak pada ujung
berlawanan
-
Mulut dikelilingi oleh tentakel
Adapun sifat menarik
yang terdapat pada timun laut, teripang yaitu jika teripang dipegang secara
kasar dapat mengeluarkan sebagian besar isi perutnya melalui anus atau mulut.
SIKLUS HIDUP
Teripang hidup di alam terdiri atas dua
fase yaitu sebagai planktonik dan bentik, planktonik hidup melayang-layang di
air, pada masa larva yaitu stadia aurikularia hingga diolaria, sedangkan
sebagai bentik hidup melekat pada substrat atau benda lain pada stadia
penctactula hingga menjadi teripang dewasa (Shokitaet al, 1993)
Alur perkembangan tidak langsung: Telur
yang telah dibuahi 1-2-4-5-larva-dewasa Alur Perkembangan langsung : Telur yang
telah dibuahi 1-3-4-5-larva-dewasa.
Gambar 3. Siklus Hidup
Teripang di Perairan (Shokita et al, 1993)
Keterangan:
1.Tahapan gastrula
2.Larva auricularia
3.Larva gastrula
4.Larva doliolaria
5.Larva pentactula
Teripang bersifat dioceos
atau gonochoristic yaitu adanya individu jantan dan betina namun
tidak terlihat adanya dimorfisma kelamin, perbedaan hanya terlihat dengan
melakukan pengamatan terhadap gonadnya (Darsono, 1999). Perkawinan teripang
biasanya berlangsung secara eksternal atau di luar tubuh. Sel telur dan sperma
masing-masing dihasilkan oleh individu jantan dan betina dengan cara
disemprotkan. Telur yang sudah dibuahi akan menetas beberapa hari kemudian
setelah menjadi larva akan turun dan berada di dasar perairan sampai menjadi
juvenile
PERBEDAAN
HEWAN JATAN DAN BETINA
Cara
untuk membedahkan induk jantan dan induk betina dengan cara Striping(
pengerutan) , jantan mengeluarkan cairan Sperma( berwarna Putih) sedangkan
betina mengeluarkan cairan telur ( berwarna Kuning)
2.
PERSYARATAN
LOKASI/CALON LOKASI HACHARY
SUMBER AIR
Sumber air
dekat dengan lokasi budidaya, perairan harus jernih, bebas pencemaran dengan
nilai kecerahan 50 – 150 cm yang diukur dengan piring seicchi
Air merupakan kebutuhan pokok dalam
kegiatan budidaya, diantaranya adalah air laut. Pada penyediaan air laut di
Balai Budidaya Laut ambon , menggunakan pompa yang terdapat padarumah pompa
balai tersebut. Air laut langsung diambil dari Laut. Air laut tersebut diambil
dari dua titik sejauh seratus meter dari garis pantai dan dialirkan menggunakan
pompa diameter 10 cm dan titik sejauh 80 meter dengan menggunakan pompa
berdiameter 15 cm. Pada ujung paralon terdapat saringan halus dengan mata
jaring 1,5 mm. Air laut yang digunakan untuk kegiatan pembenihan dan kultur
pakan alami terlebih dahulu dilewatkan dalam tandon yang terbuat dari semen
kemudian dengan menggunakan pipa 6 inch
disalurkan ke tiga bak filter. Pada ruang filter, air laut mengalami
filterisasi bertingkat. Pada bak pertama air laut disaring dengan menggunakan
arang serta karang, kedua disaring dengan pasir serta ijuk dan ketiga menggunakan
glasswool. Selanjutnya, air laut dapat dialirkan ke bak-bak pembenihan dan
pembesaran maupun untuk kultur pakan setelah melalui pressure sand filter
terlebih dahulu
Air
tawar yang digunakan berasal dari air
sumur bor yang terdapat di dalam lingkungan balai, dan akan di tarik dan di
tampung ke dalam tandon dengan menggunakan pipa 2,5 inch tetapi sebelumnya akan
di filter dan kembali disalurkan ke unit- unit pembenihan yang ada di balai
budidaya laut ambon Air tawar tersebut digunakan untuk berbagai keperluan balai
seperti hatchery, kantor, dan untuk pencucian kendaraan kantor serta
asrama.
Bak
penampung Air Laut
SUMBER
LISTRIK
Sumber Listrik , berasal dari perusahan
listrik milik negara(PLN) yang memiliki
daya 900 kVol ampere.listrik dengan daya tersebut di gunakan untuk kegiatan
pembenihan pada devisi Air tawar yang digunakan
berasal dari air sumur bor yang terdapat di dalam lingkungan balai, dan
akan di tarik dan di tampung ke dalam tandon dengan menggunakan pipa 2,5 inch
tetapi sebelumnya akan di filter dan kembali disalurkan ke unit- unit
pembenihan yang ada di balai budidaya laut ambon Air tawar tersebut digunakan
untuk berbagai keperluan balai seperti hatchery, kantor, dan untuk
pencucian kendaraan kantor serta asrama.
pembenihann di balai budidaya laut ambon juga untuk
kebutuhan diluar kegiatan pembenihan seperti sebagai sumber listrik untuk
kegiatan sehari-hari, berbagai peralatan dan ,mesin dan sarana umum, juga
sebagai penerangan pada beberapa tempat di sekitar balai, yaitu jalan, kantor,
hetchery, Laboratorium, asrama, Rumah dinas bagi pegawai,dan Aula.
TENAGA KERJA
Tenaga kerja biasa di minta masyarakat
sekitar hatchery yang memiliki ketrampilan dalam menangani proses budidaya, dan ,mampu menangani semua
masalah di dalam hatchery, tenaga kerja juga dapat diperoleh dari mahasiswa
yang sudah menyelesaikan study mempunyai
minat di bidang budidaya.
INFRAKSTRUKTUR LAINNYA : Jalan Raya, Transportasi,
dan Pasar.
3. SARANA
DAN PRASARANA HATCHERY
IN-DOR
Fasilitas yang Digunakan Untuk Usaha Pembenihan Dalam bisnis benih
teripang , ada dua macam unit produksi penghasil benih, yaitu Panti
Benih atau yang dikenal dengan Hatchery, dan yang ke dua adalah panti
benih skala pekarangan atau dikenal sebagai Backyard Hatchery.
NO
|
Jenis
Fasilitas/Peralatan
|
Ket
|
1
|
Bagunanan bak-bak tempat pemeliharaan, ,
gudang, alat lab, ruang kerja a/ administrasi dll.
|
Bangunan in-dor untuk terciptanya suhu
budidaya relatif tinggi dan stabil
|
2
|
Bak bak pemeliharaan induk
|
Bias berupa kolam tanah sesuai ukuran yang
diperlukan.
|
3
|
Bak pemijahan
|
Kolam tanah berukuran kurang lebih 100 m²
|
4
|
Bak penetasan
|
Bak fibregllas ukuran (0,5x1x1)
|
5
|
Bak pemeliharaan larva
|
Kolam tanah ukuran minimal 100 m² dengan
kedalaman air 75 cm – 100 cm.
|
Untuk backyard hatchery,
sudah
barang tentu fasiltas/peralatannya terbatas, yaitu :
ü bak-bak
pemeliharaan larva yg umumnya dari tembok & hanya ditutup dengan terpal;
ü peralatan-peralatan
bantu kerja budidaya seperti pompa, slang, aerator, perlengkapan pengepakan, timbangan obat;
ü peralatan
kualitas air yang sederhana.
Gambar :Sarana Indoor
OUT DOOR :
o Saringan
pasir
o Bak
penampungan air (volume 1 ton).
o Pipa penyuplai
air.
o Saringan
bertingkat.
o Bak induk
(volume 3 ton).
o Bak
pemijahan (volume 1,5 ton).
o Bak
pemeliharaan larva.
o Bak
pemeliharaan juvenil.
o Bak
plankton.
4. TEKNIK
PRODUKSI BENIH
PENGELOLAAN INDUK
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih induk teripang yang baik adalah: Tubuh tidak
cacat, Ukuran besar dengan berat 400 gr dan panjang tubuh minimal 20 cm. Berkulit
tebal
Umumnya berat tubuh teripang
berpengaruh langsung atau berkolerasi terhadap berat gonad dan indeks
kematangan gonad serta fekunditas. Pengangkutan induk dari tempat pengumpulan
dapat dilakukan dengan wadah, seperti ember plastik yang berisi air laut atau
langsung ditempatkan pada palka perahu. Untuk pengumpulan/pengankutan calon
induk pada siang hari sebaliknya wadah penampungan atau palka ditutup rumput
laut atau ilalang laut untuk menghindarkan calon induk dari sinar matahari
secara langsung.
Pengangkutan induk dari tempat
pengumpulan dapat dilakukan dengan wadah, seperti ember plastik yang berisi air
laut atau langsung ditempatkan pada palka perahu. Induk yang telah di seleksi
dipelihara dalam kurungan tancap di laut atau di kolam air laut atau langsung
dipelihara di dalam bak induk dengan kepadatan 5 – 10 ekor/m 2 . Bak induk
umumnya terbuat dari beton berbentuk empat persegi panjang dan berkapasitas 1,5
– 2 ton air. Khusus untuk pemeliharaan di kolam air laut, kedalaman diusahakan
antara 75 – 100 cm, selain itu diusahakan selalu ada penggantian air agar
stabilitas suhu dan salinitas tetap terjaga. Persediaan pakan juga harus terjamin
dan perlu adanya pakan tambahan.
Pakan alami teripang dapat berupa plankton, detritus,
sisa-sisa bahan organik atau sisa-sisa endapan di dasar laut yang ada disekitar
lingkungan kolam pemeliharaan. Pakan tambahan berfungsi untuk menambah
kesuburan perairan pada umumnya berupa campuran kotoran hewan dan dedak halus
dengan perbandingan 1 : 1. Pakan diberikan sebanyak 0,2 – 0,5 kg/m 2 /2 minggu
dengan cara ditempatkan dalam karung goni yang berlubang-lubang sehingga keluar
sedikit demi sedikit. Setiap satu kantong goni biasanya dapat diisi 10 – 15 kg
pakan tambahan yang dapat mencukupi luasan 30 – 50 kg pakan tambahan yang dapat
mencukupi luasan 30 – 50 m 2 .
Gambar .Pengelolaan Induk
Berikut ini
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan induk di bak pemijahan
adalah sebagai berikut:
o Kualitas air
tetap terjaga, bila perlu dilakukan penggantian air setengah atau sepertiga
dari volume, sehari dua kali, pagi dan sore
o
Kotoran yang ada di dalam bak harus segera
dibersihkan.
o
Pakan tambahan diberikan secukupnyaKebiasaan atau
kesukaan induk harus dipantau secara kontinyu.
PROSES PEMIJAHAN DAN PENETASAN TELUR
Pemijahan
Pemijahan teripang dapat dilakukan dengan
beberapa cara; secara alami dengan pembedahan, perangsangan dengan temperatur
dan perangsangan dengan penyemprotan air.
Proses peletakan Induk di dalam wadah Pemijahan
o Pemijahan
alami budidaya teripang
Setelah
mengalami matang gonad penuh, induk teripang yang dipelihara di bak pemijahan
biasanya akan memijah secara alami tanpa adanya rangsangan
buatan. Pemijahan akan terjadi pada malam hari antara pukul 22.00 -
23.00. Induk jantan akan mengeluarkan sperma terlebih dahulu yang akan
merangsang induk betina untuk mengeluarkan telur. Kurun waktu pemijahan
biasanya berlangsung antara 20 - 60 menit. Setelah induk betina selesai
bertelur, segera induk dipindahkan ke tempat lain.
o Pemijahan
dengan Pembedahan budidaya teripang
Metode
pembedahan dapat dilakukan dengan cara menggunting bagian bawah teripang mulai
dari anus hingga kedepan. Dalam pembelahan gonad ini apabila didapatkan
kantong telur, berarti teripang tersebut jantan. Gonad jantan (tesis) juga
dipotong menjadi beberapa bagian sehingga sperma keluar dan ditampung di dalam
wadah lain yang berisi air laut.
Kemudian
secara pelan-pelan wadah yang berisi sperma dituangkan kedalam wadah yang
berisi telur sambil diaduk secara perlahan, lalu didiamkan. Sehingga terjadi
pembuahan. Telur yang terbuahi akan mengendap didasar bak selanjutnya
dipanen dengan saringan dan dipindahkan ketempat pemeliharaan larva.
o Perangsangan
dengan Temperatur budidaya teripang
Prinsip
pemijahan dengan perangsangan temperatur ini adalah mengupayakan agar
temperatur air naik 3 - 5 0C dari temperatur air asal, dalam waktu selama + 30
- 60 menit suhu air dinaikkan dengan cara penambahan air panas atau menggunakan
alat pemanas (heater) atau dijemur terik matahari. Induk teripang ditempatkan
didalam keranjang plastik yang diletakkan beberapa sentimeter di bawah
permukaan air. Perlakuan ini dilakukan pada siang hari. Pada sore harinya
induk dimasukkan ke bak pemijahan dan selanjutnya induk teripang akan
memperlihatkan perilaku pemijahan yang ditandai dengan tubuh menggeliat dan
muncul dipermukaan sambil bertumpu di dinding bak. Induk jantan akan
mengeluarkan sperma yang berwarna putih dan terlihat seperti asap di dalam air,
selanga waktu setengah hingga dua jam berikutnya induk betina akan mengeluarkan
telurnya. Cara ini memberikan hasil lebih baik yakni denga tingkat
penetasan mencapai 90 - 95%.
o Perangsangan
dengan Penyemprotan Air budidaya teripang
Setelah induk dipelihara selama 2 - 4 hari pada bak pemeliharaan, maka
induk diberikan perlakuan pada sore hari biasanya dimulai pada pukul
1700. Pertama-tama induk teripang yang akan dipijahkan dikeluarkan dari
bak dan diletakkan ditempat yang kering selama 0,5 - 1 jam. Semprotan air
laut yang bertekanan tinggi selama 5 - 10 menit, lalu induk dimasukkan kembali
kedalam bak pemijahan. Sekitar 1,5 - 2 jam kemudian induk akan mulai
menggerakkan badannya ke dinding. Biasanya induk jantan akan memijah yang
kemudian disusul induk-induk betina 30 menit kemudian. Prosentase keberhasilan
cara ini mencapai 95 - 100%.
Proses
Pemijahan Teripang
Penetasan Telur
Telur-telur teripang berbentuk bulat
berwarna putih bening berukuran 177 mikron, setelah fertilisasi telur-telur ini
mengalami pembelahan sel menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel hingga multi sel Ukuran
rata-rata sel tersebut sekitar 194 mikron, selang 10 - 12 jam kemudian akan
membentuk stadium gastrula yang berukuran antara 390,50 - 402, 35 mikron.
Setelah lebih dari 32 jam, telur akan menetas menjadi larva dan membentuk
stadium auricularia yang terbagi menjadi stadium awal, tengah dan akhir
Perkembangan Embrio dan Larva Teripang
Keterangan
gambar 3:
1.Pembelahan.
2. Pembelahan dari 8 sel dan 16 sel. 3. Banyak sel. 4.Tingkat blastula.5.
Tingkat grastula. 6. Auricularia. 7. Doliolaria. 8. Pentacula.
5. PENGELOLAAN
LARVA
CARA DAN TEKNIS PERHITUNGAN LARVA
Pemberian
pakan dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Pergantian air
tidak dilakukan karena sifat larva yang masih planktonis dan ukurannya yang
sangat kecil. Perhitungan kelangsungan hidup dilakukan pada akhir penelitian,
yaitu saat larva berumur D15. Perhitungan yang dilakanakan mengacu pada rumus
Effendie (1978) dalam:
S = Nt/N0 × 100%
Dengan
S, Nt, N0 berturut-turut adalah derajat kelangsungan hidup (%), Jumlah larva
yang hidup pada waktu t (individu), dan jumlah larva pada awal penelitian
(individu). Parameter lingkungan yang diukur adalah temperature.
SISTEM AIRASI
Aerasi
diberikan sampai dasar dan kuat, shelter untuk tempat berlindung induk terbuat
dari pecahan/potongan pipa PVC dengan diameter > 2”.
6. PENGELOLAAN
KUALITAS AIR
INSTALALNSI AIR TAWAR
Air
tawar yang digunakan berasal dari air
sumur bor yang terdapat di dalam lingkungan balai, dan akan di tarik dan di
tampung ke dalam tandon dengan menggunakan pipa 2,5 inch tetapi sebelumnya akan
di filter dan kembali disalurkan ke unit- unit pembenihan yang ada di balai
budidaya laut ambon Air tawar tersebut digunakan untuk berbagai keperluan balai
seperti hatchery, kantor, dan untuk pencucian kendaraan kantor serta
asrama.
KUALITAS AIR
Suhu :26-30 ° C
Oksigen ( DO
) :5-6 ppm
Salinitas :27-35 ppt
pH : 6-9
Amonia :70-430 mg / m3
Penggantian air laut dilakukan setiap
hari sebanyak 1/3 sampai 1/2 volume bak pemeliharaan untuk menjaga kualitasnya.
Kualitas air laut yang perlu diperhatikan terutama salinitas, suhu, oksigen
terlarut, pH, dan kadar amonia. Salinitas berkisar antara 30 – 34 ppt, suhu air
sekitar 26 – 28°C, pH 7,5 – 8,5, DO 4-6 ppm, dan kadar amonia kurang dari 2
ppm. Fluktuasi perubahan kualitas air ambient dengan air pemeliharaan
relatif tidak jelas, namun perlu diperhatikan kadar amonia (DARSONO et al. 1996a).
Dalam pengamatan HAMIDAH (1999) memperlihatkan bahwa suhu air 30°C memberi
kondisi yang baik bagi perkembangan larva sampai stadia Pentactula.
SITEM PERGANTIIAN AIR
Pergantian
dan sirkulasi air,Pergantian air secara total dilakukan setiap hari dan
dilanjutkan dengan sirkulasi air apabila suplai memungkinkan
7. PENGELOLAAN
PAKAN
Pakan
alami teripang berupa plankton, detritus atau sisa-sisa bahan organik, dan
sisa-sisa endapan di dasar laut dapat diperoleh di sekitar lingkungan budidaya.
Namun demikian, teripang yang dibudidayakan sebaiknya diberi pakan tambahan
untuk mempercepat pertumbuhan. Pakan tambahan itu berfungsi untuk menambah
kesuburan perairan dan umumnya berupa campuran kotoran hewan dan dedak halus
dengan perbandingan 1:1. Pakan diberikan sebanyak 0,2 – 0,5 kg/m2/2
minggu. Pakan diberikan dengan cara ditempatkan dalam karung goni yang
berlubang-lubang sehingga keluar sedikit demi sedikit. Hal ini bertujuan
untuk mencegah hanyutnya pakan karena arus atau gelombang. Dalam setiap kantong
goni biasanya berisi pakan tambahan sebanyak 10-15 kg. Jumlah tersebut dapat
mencukupi untuk luasan budidaya 30-50 m2.
Faktor
makanan dalam pemeliharaan (budidaya teripang tidak menjadi masalah sebagaimana
halnya hewan-hewan laut lainnya. Teripang dapat memperoleh makanannya dari
alam, berupaplankton dan sisa-sisaendapan karang yang beracadi dasar laut.
Namun demikian untuk lebih mempercepat pertumbuhan teripang dapat diberikan
makanan tambahan berupa campuran dedak dan pupuk kandang (kotoran ayam).
Cara
pemberian makanan tambahan tersebut adalah sebagai berikut :
- Dedak halus dan kotoran ayam dicampur rata
- Campuran dimasukkan kedalam kantong plastik
- Kemudian direndam deism air laut sampai campuran menjadi lengket, lalu dibentuk menjadi gumpalan.
- Gumpalan tersebut kemudian disebar merata kedalam kurungan.
Cara
lain agar pupuk tidak hanyut dapat dilakukan sebagai berikut:
- Pupuk dimasukkan ke dalam karung plastik dan ditenggelamkan ditempat pemeliharaan.
- Setelah kira-kira 10 hari akan muncul micro organisms sebagai makanan teripang.
Pemberian
makanan tambahan sebaiknya dilakukan pada sore hari.. Hal ini disesuaikan
dengan sifat hidup atau kebiasaan hidup dari teripang. Pada waktu siang hari
teripang tidak begitu aktif bila dibandingkan dengan pada malam hari, karena
pada waktu siang hari ia akan membenamkan dirinya dibawah dasar pasir/karang
pasir untuk beristirahat dan untuk menghindari/melindungi dirinya dari
pemangsa/predator, sedangkan pada waktu malam hari ia akan lebih aktif mencari
makanan, baik berupa plankton maupun sisa-sisa endapan karang yang berada
didasar perairan tempat hidupnya.
TUGAS
UAS
Manejemen
Hatchery (Filum Echinodermata)
Oleh :
LENCI
UNMEHOPA 2012 65 066
PROGRAM
STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS
PATIMURA
AMBON
2015